Selasa, 25 Juni 2013

Fakta Tersembunyi, Dunia Anti ‘Israel’


anti  israel

dakwatuna.com - Dunia membenci ‘Israel’ kecuali anggota Kongres Amerika Serikat yang dibeli oleh lobi Yahudi. Tepatnya, ini bisnis bukan senang. Sebab gerakan anti ‘Israel’ di Amerika semakin kencang. Setiap hari muncul isu soal ini. Likud Amerika terkadang meminta agar menyerang mereka yang mengkritik penjajah Zionis, mengusir atau membunuh mereka.
Kolumnis Yahudi Amerika Jacob Helborn menerbitkan artikel tentang “citra ‘Israel’ yang terguncang” di dunia. Mantan Dubes Amerika di Riyadl, Chash Vierman mengomentari artikel di atas bahwa ada dua pertanyaan tentang ‘Israel’; pertama, apakah negara ini mampu bertahan menjadi negara demokratis sementara ia menguasai dan memerintah pemeluk agama lainnya dengan kekerasan dan menghalangi proses perdamaian? Kedua, bagaimana isolasi (boikot) dunia kepada ‘Israel’ atau di Amerika secara khusus akan berpengaruh kepada negara Zionis ini?
Ada sejumlah artikel dan kolom senada, sebagian besarnya ditulis oleh Yahudi Amerika. Namun saya tidak ingin teoritis karena hanya memberikan contoh terbatas di dunia seperti yang diungkap oleh media Likud Amerika.
Majalah Commentari yang juga berafiliasi kepada Likud juga dengan pongah mengatakan, ekstrimisme dan anti ‘Israel’ mengancam Eropa.
Majalah ini menyerang keras museum Joe de Boom Perancis yang didanai pemerintah memamerkan gambar 68 syuhada Palestina yang gugur dalam melawan penjajah Zionis. Juga menyerang Asosiasi Buruh Inggris karena melarang anggotanya berkunjung ke ‘Israel’ sebagai salah satu program asosiasi “sahabat ‘Israel’” yang menyerukan kerjasama dengan ‘Israel’. Asosiasi Buruh Inggris ini melakukan voting soal boikot Israel baik dari masyarakat atau umum.
Dari Perancis, Inggris hingga Kanada yang memberikan Liga McGill yang terkenal di sana memberikan gelar doktor kehormatan kepada guru besar Amerika Judith Butler salah satu bintang yang mengusung kampanye akademi anti ‘Israel’.
Butler, menurut media Likud Amerika, tercatat sebagai penyerang negara ‘Israel’ (dan diskriminasi nya) dan dukungannya terhadap boikot akademi dunia terhadap perguruan-perguruan tinggi ‘Israel’. Butler pernah ke Tepi Barat dan ikut dalam unjuk rasa menentang kekerasan ‘Israel’ yang menyerang perempuan-perempuan Palestina. Bahwa Butler menolak adanya negara ‘Israel’ yang berdiri di samping negara Palestina.
Di Amerika, setiap perguruan tinggi di sana ada organisasi pelajarnya yang membela dan simpati kepada Palestina dan menuntut boikot ‘Israel’, dan menarik semua investasi di sana serta menerapkan sanksi kepada negara penjajah ini. Media-media Likud Amerika bicara soal konferensi  lintas agama yang digelar lembaga Islam di Amerika Utara di California. Media Likud Amerika menyerang lembaga ini dengan tudingan mendukung “terorisme” yang dimaksud adalah gerakan Hamas. Bahkan Rabi-rabi Yahudi ikut dalam pertemuan bersama kelompok Kristen bahwa setiap yang mengkritik ‘Israel’ berarti mendukung terorisme. Padahal sebenarnya ‘Israel’ adalah induk terorisme dan negara Apartheid satu-satunya yang tersisa di dunia. (bsyr/infopalestina)



Sumber: http://www.dakwatuna.com/

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

 

Copyright @ 2015