Jakarta - Kemarin
malam, Selasa (11/6/2013) setgab kembali mengadakan rapat, dan
lagi-lagi PKS tidak diundang oleh setgab untuk hadiri rapat tersebut.
Rapat setgab membahas tentang kenaikan BBM dan mekanisme pemberian BLSM,
serta sikap setgab terhadap PKS yang terlah berseberangan dengan
pemerintah.
Terkait rencana
pemerintah yang ingin menaikan BBM, PKS tegas menolak. Sikap PKS ini
mengundang respon yang berlebihan oleh beberapa kalangan. Sikap PKS
menolak kenaikan BBM sebagai upaya memperjuangkan suara rakyat yang
mayoritas menolak kebaikan BBM.
"Sikap-sikap kritis
PKS jangan dimaknai sebagai sebuah pembangkangan, jangan dimaknai
sebagai sebuah kenakalan," protes Politisi asal PKS, Jazuli Juwaini saat
dihubungi di Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Ditegaskan Jazuli,
pihaknya tidak akan mencampuradukan permasalahan kenaikan harga BBM
dengan masa depan PKS di Setgab Koalisi. Sebab menurutnya dua hal
tersebut berbeda konteks. Kenaikan harga BBM adalah murni menyangkut
kebutuhan dan taraf ekonomi masyarakat.
Sementara terkait
masa depan PKS di Setgab Koalisi, sepenuhnya merupakan kewenangan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi kalau mereka punya sikap,
masa PKS enggak boleh punya sikap. Urusan penolakan BBM adalah karena
PKS melihat rakyat masih sangat kesulitan dalam masalah ekonomi,"
tegasnya.
Seperti diberitakan
sebelumnya, terkait sikap PKS menolak kenaikan BBM, hari ini, Rabu
(12/6/2013) PKS kembali sosialisasikan sikapnya kepada masyarakat
tentang penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu menggelar aksi
turun ke jalan, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta. (okz/ar/kabarpks)
0 komentar:
Posting Komentar