Jumat, 21 Juni 2013

Keluh Kesah Pedagang Pasar Tradisional Jelang Kenaikan Harga BBM

Pasar Tradisional (inet)
dakwatuna.com – Jakarta. Pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, mengeluhkan usaha mereka yang semakin mengalami kemunduran lantaran kesulitan mendapatkan pasokan bahan pangan, terlebih jika harga sedang naik.
Seorang pedagang daging di Pasar Palmerah, Basri mengatakan, keuntungan berjualan daging masa-masa sekarang sangat jauh berbeda dari iklim usaha sepuluh tahunan yang lalu dan sebelumnya.
”Dulu jualan itu bisa untung sampai ratusan ribu,” ujar pria yang sudah berjualan daging sejak 20 tahun lalu ini, Jumat (21/6). Ketika harga daging masih di bawah Rp 60 ribu per kilogram, keuntungan yang ia dapatkan terbilang lebih dari cukup.
Namun, sejak sepuluh tahun belakangan, harga daging terus melambung hingga kini menembus Rp 95 ribu per kilogram. ”Mau dapat untung Rp 100 ribu saja susah sekali,” ucapnya.
Harga BBM yang terus naik, pasokan yang kurang, agen yang curang, dan korupsi-korupsi pejabat menurutnya menjadi penyebab sulitnya berdagang dan mendapat untung besar.
Pernyataan senada disampaikan Yanti, pedagang bumbu di Pasar Palmerah. Ia mengatakan, keuntungan sekarang hanya cukup untuk makan sehari-hari. ”Dulu, zamannya Megawati (Presiden Megawati Soekarnoputri) dan sebelumnya, bisa beli ini itu dari hasil dagangan, sekarang nggak bisa sama sekali,” tuturnya.
Harga mahal dan modal kecil menjadi momok pedagang. Ketakutan itu diperparah dengan kecurangan oknum-oknum tertentu. Janji-janji pejabat pun, tambah mereka, seperti menjadi isapan jempol. ”Tetap saja tidak ada perubahan, malah makin susah,” kata Basri.
Namun, Basri dan Yanti tetap berharap pemerintah peduli terhadap pedagang kecil seperti mereka, di tengah maraknya gejolak isu kenaikan BBM dan menjelang bulan Ramadhan. ”Semoga saja ya,” ucap Basri. (dkw/lp/rol)


Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

 

Copyright @ 2015