Jumat, 21 Juni 2013

Teror Kelompok Preman Marak Kembali di Mesir

egypt


dakwatuna.com – Kairo. Menjelang 30 Juni, aksi kekerasan dan penyerangan sekelompok preman kembali terjadi di beberapa provinsi luar Kairo, Mesir (18/6). Di provinsi Gharbiyah, sejak Selasa pagi para preman telah mengepung kantor gubernur menuntut diadakan kembali jajak pendapat terkait konstitusi dan undang-undang serta menghalangi gubernur baru, Dr. Ahmed Baili melakukan aktivitas. Aksi ini juga ikut diakomodir oknum aparat yang dikenal sentimen terhadap Ikhwanul Muslimin (IM) dan sayap politiknya, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), serta dibantu oleh oknum mantan pejabat rezim Mubarak.
Sementara di provinsi Kafr Syeikh penyerangan juga dilakukan oleh sekelompok preman yang tergabung dalam gerakan pemberontak “Tamarud” dan pengikut rezim Mubarak. Pusat Media dan Komunikasi provinsi Kafr Syeikh melaporkan bahwa penyerangan terhadap kediaman Guberur Kafr Syeikh, Ir. Saad Husaini. Mereka membakar kendaraan pribadi gubernur di depan kediamannya dan melempari rumah dengan bom molotov pada saat istri, anak dan orang tuanya berada di dalam rumah. Mobil pemadam kebakaran tidak diizinkan masuk sehingga mobil terbakar habis.
Masyarakat setempat yang berupaya menghalangi penyerangan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena juga diusir oleh kelompok preman ini. Sementara itu dua orang petugas keamanan yang berjaga-jaga tidak luput dari serangan dan senjata mereka dicuri. Namun beberapa nama tersangka kriminal ini telah dilaporkan oleh masyarakat setempat yang kenal dengan pelaku kepada pihak berwajib.
Sikap FJP
Tindak kriminal ini bukan pertama kali ditujukan kepada pemerintah, Ikhwan dan FJP sejak Mursi memerintah. Beberapa kali kantor FJP dan kantor pusat IM di Kairo tak luput dari serangan dan pengrusakan, bahkan korban dari pihak IM berjatuhan.
Dalam pernyataan resminya FJP menyayangkan tindak kriminal ini, terlebih sikap pengkhianatan yang dilakukan oleh oknum keamanan yang ikut mengakomodirnya. FJP mempertanyakan loyalitas aparat keamanan yang seharusnya melindungi warga sipil, justru menarik personilnya dari jalan hingga pemberontak dengan leluasa melakukan kejahatan.
Menyinggung seruan aksi damai 30 Juni oleh gerakan ‘Tamarud’ untuk menggulingkan pemerintah, FJP mempertanyakan mana aksi damai yang dimaksud dengan adanya  kriminal ini? Kekerasan ini telah memperlihatkan apa wujud sejati seruan 30 Juni tersebut.
FJP mengapresiasi dan menghormati sikap rakyat Mesir yang telah ikut bahu membahu menciptakan ketentraman masyarakat dan berperan aktif menggagalkan skenario demi skenario kekacauan yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintah yang sah. (dkw/sin)



Sumber: http://www.dakwatuna.com/

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

 

Copyright @ 2015